Firli Bahuri Menegaskan Bahwa Dia Tidak Pernah Bertemu SYL di ‘Safe House’ Kertanegara

Minggu, 29 Oktober 2023 – 15:10 WIB

Jakarta– Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah bahwa ‘safe house’ di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan menjadi lokasi bertemu dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo. Dia menyebut rumah tersebut hanya digunakan Firli untuk beristirahat ketika dirinya ada tugas di DKI Jakarta.

“Tidak ada. Tidak ada. Itu hanya tempat istirahat kalau seandainya saya ada kegiatan di Jakarta,” ujar Firli Bahuri kepada wartawan, Minggu 29 Oktober 2023.

Namun demikian, Firli tidak merinci lebih jauh tentang rumah tersebut. Dia hanya menyebut bahwa pemanggilan di Dewan Pengawas KPK itu akan diikuti sesuai prosedur.

“Kita ikuti semua prosesnya,” kata dia.

Pengacara Mengungkap Pernah Ada Pertemuan Firli dan SYL

Tim pengacara hukum Syahrul Yasin Limpo, Arianto mengatakan bahwa Syahrul Yasin Limpo pernah melakukan pertemuan dengan Ketua KPK Firli Bahuri di ‘safe house’ di Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Diketahui, rumah tersebut baru saja digeledah oleh penyidik Polda Metro Jaya, Kamis 26 Oktober 2023 siang tadi.

“Benar pernah bertemu di sana, tapi katanya itu safe house KPK,” ujar Arianto kepada wartawan, Kamis 26 Oktober 2023.

Arianto juga menyatakan bahwa penyidik pasti memiliki alasan tersendiri ketika melakukan penggeledahan. Namun, dia tidak merinci kapan pertemuan Syahrul Yasin Limpo dengan Firli Bahuri di ‘safe house’ Kertanegara.

“Kalau kapan tidak saya pasti, tapi logikanya jika digeledah pasti terungkap pada pemeriksaan saksi sehingga dilakukan penggeledahan,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Polisi telah menggeledah ‘safe house’ Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pukul 14.30 WIB, belasan penyidik keluar dari rumah dengan nomor 46 setelah hampir tiga jam berada di sana. Penyidik terlihat membawa koper dan printer yang dibawa saat masuk ke dalam rumah. Namun, mereka tidak memberikan keterangan mengenai penggeledahan tersebut.

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021 menjadi penyidikan.

“Selanjutnya direkomendasikan untuk ditingkatkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Sabtu 7 Oktober 2023.