Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Maros menjadi orang tua asuh bagi anak-anak penderita stunting di Mandai. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Maros AS Chaidir Syam saat memberikan makanan tambahan untuk anak-anak di Aula Kantor Camat Mandai.
Mereka menjadi orang tua asuh untuk menurunkan angka stunting di kecamatan Mandai yang masih tinggi. Chaidir menyatakan bahwa ini adalah salah satu program untuk mengurangi angka stunting, terutama di kecamatan Mandai yang memiliki tingkat stunting yang tinggi.
Chaidir akan menjadi bapak asuh bagi lima anak penderita stunting, sementara Wakil Bupati menjadi ibu asuh untuk empat anak stunting, dan Sekda untuk tiga anak stunting. Setiap kepala OPD juga akan memiliki dua anak asuh masing-masing.
Ditargetkan bahwa Pemkab Maros akan menjadi orang tua asuh bagi 100 anak penderita stunting di kecamatan Mandai. Chaidir berharap tidak hanya pejabat Pemkab Maros yang terlibat, tetapi juga orang tua yang mampu dan memiliki anak yang mengalami stunting dapat menjadi bapak atau ibu asuh bagi mereka.
Ketua PMI Maros juga menyebutkan bahwa jumlah kasus stunting di kecamatan Mandai mencapai 326, sementara angka stunting di kabupaten Maros mencapai 2784 kasus. Oleh karena itu, program gempur stunting khusus dilakukan di kecamatan Mandai karena angka kasusnya cukup tinggi.
Orang tua asuh akan menghitung kebutuhan anak-anak stunting setiap harinya selama tiga bulan. Mereka harus memenuhi kebutuhan gizi anak-anak selama tiga bulan penuh, termasuk susu, telur, dan nutrisi lainnya.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, menyatakan bahwa setiap orang tua asuh wajib melaporkan perkembangan anak asuh mereka setiap minggunya. Mereka harus mengunjungi anak-anak asuh mereka setiap minggu dan memeriksa perkembangannya. Setelah itu, mereka harus melaporkan perkembangan anak asuh mereka tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan pendampingan yang baik bagi perkembangan anak selama tiga bulan.
Sumber: https://online24jam.com/wp-content/uploads/2023/10/1000412657-696×464.jpg
