Tanggapan Cucu Bung Karno Terhadap Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Mengenai Neo Orba

by -541 Views
Tanggapan Cucu Bung Karno Terhadap Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Mengenai Neo Orba

Selasa, 7 November 2023 – 05:40 WIB

Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno yang juga merupakan cucu dari Presiden pertama RI Ir. Soekarno, Dade Marhaendra, menanggapi pernyataan kader PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebut pasangan capres-cawapres Prabowo-Subianto dan Gibran Rakabuming Raka merupakan cerminan neo orde baru (orba).

Menurut Dade, hal tersebut perlu dikhawatirkan dan bisa terjadi di masa sekarang ini. Dia berpendapat bahwa neo orba bisa muncul dalam situasi rezim yang melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) secara masif, terstruktur, dan sistematis.

Dia menjelaskan bahwa sistem politik di masa orba ditandai dengan maraknya KKN. Praktek KKN tersebut kemudian ditentang oleh masyarakat dan menyebabkan keruntuhan rezim.

Pada masa reformasi sekarang ini, Dade menganggap bahwa perilaku KKN semacam itu kembali muncul dan mengkhawatirkan. Salah satunya adalah melalui pencalonan anak sulung Presiden sebagai calon wakil presiden. Menurut Dade, penunjukan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto sangat kental dengan praktek KKN. Hal ini seharusnya tidak memenuhi syarat berdasarkan undang-undang pemilu karena faktor usia, namun dipaksakan untuk tetap menjadi cawapres dengan menggunakan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yang memberikan legalisasi.

Langkah yang kontroversial tersebut dianggap Dade sebagai bentuk nepotisme. Dia menyebut keputusan yang diambil Ketua MK yang merupakan paman dari Gibran sebagai salah satu indikator kuat terjadinya nepotisme.

Dade menganggap serangkaian upaya tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan pemerintah saat ini. Hal ini juga dianggapnya sebagai penghianatan terhadap rakyat, bangsa, dan negara. Dade menegaskan bahwa hal ini bertentangan dengan falsafah Pancasila serta merupakan pelecehan terhadap demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sebelumnya, Djarot menyinggung pencalonan Gibran yang berkaitan dengan putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK). Djarot menyebut demokrasi telah mati dan MK telah dikebiri. Dia juga mengajak parpol koalisi pengusung Ganjar-Mahfud Md untuk bergerak menghadapinya.

Sumber: VIVA.co.id