Dinkes Jombang Mengakui Makanan Balita yang Stunting Tidak Layak Konsumsi Karena Terdapat Ulat Belatung

by -237 Views
Dinkes Jombang Mengakui Makanan Balita yang Stunting Tidak Layak Konsumsi Karena Terdapat Ulat Belatung

Selasa, 14 November 2023 – 00:06 WIB

Jombang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang mengonfirmasi temuan makanan tambahan untuk stunting yang tidak layak dikonsumsi di dua Kecamatan, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ada ulat belatung yang ditemukan dalam makanan tambahan bagi stunting ini.

Bahkan, dampak dari temuan ini program pos perbaikan gizi (PPG) dihentikan secara serentak sejak Senin, 13 November 2023. Program ini dihentikan setelah muncul komplain dari masyarakat atas kualitas makanan tambahan untuk stunting karena tidak layak konsumsi.

Sekretaris Dinkes Jombang, Saiful mengatakan anggaran tambahan makanan untuk stunting memang menjadi kewenangan mereka. Namun, setelah muncul komplain dari masyarakat PPG dievaluasi dan dihentikan sementara waktu.

Dia menjelaskan bahwa pengadaan makanan tambahan untuk stunting tidak digarap sendiri oleh Dinkes namun melibatkan pihak ketiga. Untuk prosesnya melalui pengadaan lelang. Anggaran yang disiapkan untuk stunting sebanyak Rp6 miliar.

“Anggaran tambahan makanan (memang) ikut Dinkes. Tapi ini tadi sudah dievaluasi, akan dihentikan. (Ada komplain makanan tak layak konsumsi) di Sumobito dan Kecamatan Bareng, itu akan dihentikan dulu,” kata Saiful, pada Senin, 13 November 2023.

Dia mengaku bingung bila dianggaran sebesar Rp379,7 juta itu ada kebijakan harus menggunakan makanan lokal. Karena biasanya, hanya diberi susu. Untuk tahun ini diberi makanan tambahan seperti sayur.

Ia pun menjelaskan, rencana PPG ini dilakukan serentak secara rutin setiap hari, dalam kurun waktu satu bulan. Dimulai pada Senin, 13 November 2023 saat ini. Namun, karena ada persoalan akhirnya dihentikan.

Sebelumnya viral kegiatan Pos Pemulihan Gizi (PPG) bagi balita untuk penanganan stunting di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menerima makanan yang tidak layak konsumsi.

Pada makanan tambahan yang diberikan untuk balita dan ibu hamil (bumil) di Kecamatan Sumobito serta Kecamatan Bareng, ditemukan sayur sop yang ada ulat belatungnya. Tidak hanya itu, ibu hamil di Kecamatan Bareng juga mendapatkan susu yang ada ulatnya.

Kades Madiopuro Suwito Hadi mengatakan, dari 8 warga penerima bantuan stunting yang mengikuti PPG di kecamatan Sumobito, terdapat dua warganya yang menerima makanan tambahan tidak layak.

Temuan ini sangat ironis. Padahal alokasi anggaran untuk balita stunting tahun ini dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang untuk 5.354 anak, sebesar Rp379,7 juta.

“Bantuannya saya tolak saya kembalikan, karena makanannya tidak layak. Bantuan PPG, khususnya bantuan stunting di Desa Madiopuro saya tolak karena tidak layak dimakan,” kata Suwito, Senin, 13 November 2023.