Senin, 25 Desember 2023 – 18:40 WIB
Aceh – Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa menahan haru ketika mengenang bagaimana korban tsunami Aceh yang tergeletak di jalanan kota Banda Aceh pada 2004.
Saat itu, SBY menjabat sebagai Presiden dan harus menghentikan sejumlah agenda kenegaraan untuk melihat kondisi Aceh setelah 3 hari tsunami melanda. Ia berangkat bersama rombongan dan almarhum istrinya dari Papua.
“Waktu itu Pak Jusuf Kalla duluan yang ke sini, lalu saya susul bersama istri tercinta, betapa kagetnya kami melihat korban-korban tergeletak yang sudah meninggal,” kata SBY saat berziarah ke Kuburan Massal Siron, Aceh Besar, Senin, 25 Desember 2023.
SBY tampak berbicara terbata-bata ketika mengenang kembali musibah tersebut hingga meneteskan air mata. SBY berziarah ke kuburan massal didampingi petinggi Partai Demokrat seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Teuku Riefky Harsya, Muslim dan dari DPD Aceh.
SBY menilai tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 merupakan cobaan terberat dan tragedi terbesar di Indonesia. Untuk itu semua pihak berkewajiban secara moral untuk mengenang musibah tersebut.
“Bagi saya semua berkewajiban memiliki kewajiban moral terhadap musibah besar itu, dan Alhamdulillahnya damai datang di tanah Aceh,” katanya.
19 tahun setelah tsunami Aceh, SBY melihat ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan baik di tingkat Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat agar tanah Aceh dapat maju. Namun ia tak merinci persoalan tersebut.
“Tentu ada masalah-masalah yang harus diselesaikan, baik di Pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat untuk bersama-sama memajukan tanah Aceh,” ujarnya.
Selain berziarah, SBY juga menghadiri konsolidasi Partai Demokrat dan melakukan pertemuan dengan tim kampanye daerah yang juga bakal dihadiri oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.