Rabu, 6 Maret 2024 – 01:20 WIB
Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan mengungkap bahwa pihaknya telah mengelompokan tiga titik krusial saat arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024.
Baca Juga :
Pelabuhan Indah Kiat Cilegon Bakal Dipakai untuk Antisipasi Lonjakan Pemudik
Beliau menjelaskan, tiga klaster titik krusial tersebut berada di jalan tol, jalan arteri dan jalur wisata, serta di jalur penyeberangan antar pelabuhan. Menurutnya, terdapat potensi perlambatan yang terjadi di ruas jalan tol seperti rest area, di KM 87 jalan Tol Jakarta Cikampek menuju Cipali dan pertemuan Tol Cisumdawu.
“Ada kemungkinan terjadinya bottleneck, sehingga hal ini menjadi perhatian kita,” ujarnya, Selasa, 5 Maret 2024.
Baca Juga :
KAI Inspeksi Jalur Utara dan Selatan Jawa, Persiapkan Periode Mudik Lebaran
Arus Mudik Lebaran 2023 di Pelabuhan Gilimanuk, Bali
Baca Juga :
Contraflow dan One Way Tol Trans Jawa Dimulai 5 April, Begini Skemanya
“Hal ini mengakibatkan perlambatan. Hal ini menjadi perhatian kita. Cara bertindak untuk mengatasi hal ini sudah kita siapkan dan personel yang menangani hal ini juga sudah kita siapkan,” katanya.
Untuk klaster kedua, jalan arteri dan jalur wisata, Direktorat Lalu Lintas di masing-masing wilayah sudah melakukan pemetaan trouble spot di jalur arteri Pantura, tengah, selatan. “Terdapat beberapa trouble spot yang berpotensi terjadi saat arus mudik dan arus balik nanti. Namun hal ini sudah kita petakan dan sudah kita siapkan cara bertindak yang akan kita lakukan, termasuk di jalur wisata,” ucap Aan.
Sementara untuk klaster penyeberangan, lanjut Aan, pihak BPTD bersama ASDP sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengatasi kendaraan yang belum dapat menyeberang baik ke Sumatera maupun ke Bali, begitu pula sebaliknya. Lebih lanjut, Aan mengatakan, ASDP juga telah menerapkan penjualan tiket online dan pengaturan pembelian offline.
“Buffer zone atau kantong-kantong parkir akan kita atur arus masuk dari buffer zone tersebut menuju dermaga. Sehingga tidak terjadi penumpukan yang akhirnya mengakibatkan arus lalu lintas di luar dermaga di luar pelabuhan ini terganggu, terjadi kemacetan. Artinya, jarak 2 km sebelum pelabuhan tidak akan bisa membeli tiket. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di sekitar pelabuhan. Dan tiket ini sudah dapat dibeli secara online mulai 60 hari sebelumnya. Jadi, masyarakat bisa membeli tiket online untuk penyeberangan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Sementara untuk klaster penyeberangan, lanjut Aan, pihak BPTD bersama ASDP sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengatasi kendaraan yang belum dapat menyeberang baik ke Sumatera maupun ke Bali, begitu pula sebaliknya. Lebih lanjut, Aan mengatakan, ASDP juga telah menerapkan penjualan tiket online dan pengaturan pembelian offline.