Pilot dan Copilot Batik Air Tertidur, Pesawat Smart Air Hilang, dan Awal Ramadhan yang Berbeda

by -181 Views
– Ada tiga artikel terpopuler dari kanal berita VIVA.co.id yang dipublikasikan pada Sabtu (9/3/2024). Ketiga artikel tersebut berhubungan dengan pilot Batik Air yang tertidur, pesawat kargo Smart Air yang hilang, dan perbedaan awal bulan Ramadhan di Indonesia dengan negara-negara Arab.

Baca Juga :

Trending Teratas: Pilot dan Kopilot Batik Air Ketiduran saat Terbang hingga Luhut Berencana Bersaing dengan Singapura

Dalam berita tersebut dijelaskan tentang kronologi dimana pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama 28 menit saat terbang dan sempat makan mie instan, pesawat Smart Air yang hilang dikejar oleh petugas polisi untuk pencariannya, dan kemungkinan awal bulan puasa Ramadhan di Indonesia jatuh pada Selasa, 12 Maret, sementara di negara-negara Arab dimulai pada Senin, 11 Maret 2024.

1. Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur 28 Menit, Sempat Makan Mie Instan

Baca Juga :

Muhammadiyah Mengusulkan Penghapusan Sidang Isbat, NU Akan Protes jika Dilakukan secara Tiba-tiba

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan adanya insiden serius di pesawat Batik Air. Hal ini dikarenakan pilot dan kopilot tertidur selama 28 menit saat pesawat masih terbang.

Baca Juga :

Khawatir akan Terjadi Bencana, NU Mendesak Israel untuk Membuka Akses Masjidil Aqsa bagi Umat Muslim selama Bulan Ramadhan

Berdasarkan laporan pendahuluan, hasil investigasi pada tanggal 25 Januari 2024, pilot (32 tahun) dan kopilot (28 tahun) sedang menerbangkan pesawat Batik Air jenis Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-LUV.

“Pesawat ini dioperasikan oleh pilot, kopilot, dan empat awak pramugari,” tulis KNKT dalam laporan pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Pesawat tersebut awalnya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Bandara Halu Oleo, Kendari. Saat persiapan terbang di Jakarta, kopilot memberitahu pilot bahwa dia kurang beristirahat.

Pesawat berangkat dari Jakarta pukul 03.14 WIB. Selama penerbangan, pilot memberikan kesempatan kepada kopilot untuk beristirahat karena menyadari bahwa kopilot kurang istirahat.

“Pilot memberikan kesempatan kepada kopilot untuk beristirahat karena menyadari bahwa kopilot kurang istirahat. Kopilot beristirahat di kokpit dan tidur selama sekitar 30 menit,” jelasnya.

Sebelum pesawat mendarat, kopilot sudah bangun. Saat pesawat mendekati Bandara Kendari, Air Traffic Control (ATC) memberitahukan bahwa cuaca di bawah standar untuk mendarat. Pesawat mendarat dengan mulus pada pukul 07.11 waktu Kendari, setelah berputar di udara selama 30 menit.

Setelah tiba, pilot dan kopilot, menurut KNKT, makan mie instan di kokpit. Setelah penumpang turun, proses penumpang untuk penerbangan kembali ke Jakarta dimulai.

Baca lebih lanjut di sini

2. Polri Mengerahkan Personel untuk Mencari Pesawat Kargo Smart Air yang Hilang Kontak di Kaltara

Pesawat Pilatus PC-6 PK-SNE milik Smart Air Aviation

Pesawat Pilatus PC-6 PK-SNE milik Smart Air Aviation

Foto :

  • Instagram @smart.cakrawala.aviation

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa kepolisian ikut dalam upaya pencarian pesawat kargo milik maskapai Smart Air yang hilang kontak di Kalimantan Utara (Kaltara).

“Menurut informasi dari Kapolres Nunukan, anggota Polsek Krayan Selatan telah diberangkatkan pada Jumat (8/3) siang untuk melakukan pencarian di lokasi dugaan jatuhnya pesawat Smart Air,” kata Trunoyudo di Jakarta, Sabtu.

Jenderal polisi berbintang satu tersebut menjelaskan bahwa pesawat kargo milik PT Smart Aviation, tipe PC 6 (Pilatus Porter) dengan registrasi PK-SNE, rute Tarakan-Binuang mengalami hilang kontak setelah lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 WIB, dengan perkiraan mendarat di Binuang pukul 09.25 WIB.

“Hingga saat ini, posisi pesawat yang membawa kargo perintis APBN masih belum diketahui,” katanya.

Berdasarkan laporan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltara Kombes Pol. Budi Rachmat, Trunoyudo menyebut bahwa petugas yang telah diberangkatkan ke lokasi dugaan tempat jatuhnya pesawat belum mendapatkan informasi apapun.

Silakan baca lebih lanjut di sini

3. Kemungkinan Awal Bulan Ramadhan di Indonesia, Arab Saudi, dan Negara Lainnya Berbeda

Umat Muslim melakukan Tawaf keliling Kaaba sebagai bagian dari ibadah Umrah di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi

Umat Muslim melakukan Tawaf keliling Kaaba sebagai bagian dari ibadah Umrah di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi

Negara-negara Islam dijadwalkan akan mengamati hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan pada hari Minggu, 10 Maret 2024, dan berdasarkan prediksi Pusat Astronomi Internasional (IAC), hilal diperkirakan juga akan terlihat pada hari tersebut.

Berdasarkan prediksi tersebut, Arab Saudi dan beberapa negara lain diperkirakan akan memulai bulan puasa Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024.

Hasil perhitungan IAC untuk posisi hilal di Makkah, Arab Saudi pada saat pengamatan mencatat bahwa bulan sudah terbenam 13 menit setelah matahari terbenam, umurnya 6 jam 22 menit, dan jaraknya 3,4 derajat dari matahari.

Data ini menunjukkan kemungkinan terlihatnya hilal pada saat pengamatan, sehingga Arab Saudi diperkirakan akan memulai puasa Ramadhan pada 11 Maret 2024.

Beberapa negara Islam lainnya, seperti Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UEA), Amman di Yordania, Kairo di Mesir, Khartoum di Sudan, dan Rabat di Maroko juga diperkirakan akan memulai puasa pada 11 Maret. “Oleh karena itu, banyak negara diperkirakan akan memulai bulan Ramadan pada hari Senin, 11 Maret,” kata IAC dalam situs webnya, yang dikutip oleh Pakistan Observer, Sabtu, 9 Maret 2024.

Baca lebih lanjut di sini

Halaman Selanjutnya

Pesawat ini awalnya terbang dari Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Bandar Udara Halu Oleo, Kendari. Saat persiapan terbang di Jakarta copilot mengaku kepada pilot bahwa dia kurang beristirahat.

Halaman Selanjutnya