Selasa, 9 April 2024 – 12:00 WIB
Jakarta – General Manager Eksekutif Bandara Kertajati, Nuril Huda, menyatakan antusiasme masyarakat Jawa Barat sangat tinggi untuk melakukan perjalanan udara di Bandara Kertajati, pada masa angkutan Lebaran 2024.
Tercatat 530.400 Orang dan 125.234 Kendaraan Tinggalkan Jawa Menuju Sumatera
Apalagi, tahun ini merupakan perdana bagi Bandara Kertajati dalam melayani angkutan lebaran, sejak beroperasi penuh pada Oktober tahun 2023.
“Kami telah mempersiapkan infrastruktur, fasilitas serta personel, agar angkutan lebaran dapat berjalan lancar di Bandara Kertajati dengan memperhatikan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan,” kata Nuril dalam keterangannya, Selasa, 9 April 2024.
Mobil Baru Laku Keras Jelang Lebaran, Ini 10 Merek Paling Diminati
Pada periode angkutan lebaran 2024, jumlah penumpang pesawat di Bandara Kertajati pada 3 April (H-7) hingga 7 April (H-3) tercatat sebanyak 9.692 orang. Jumlah penumpang tertinggi berada pada puncak arus mudik tanggal 6 April atau H-4, yakni sebanyak 2.386 orang.
“Sementara itu untuk pergerakan pesawat pada H-7 hingga H-3 tercatat mencapai 86 penerbangan,” ujar Nuril.
Indonesia Diminta Hati-hati saat Idul Fitri
Dia menjelaskan, pada 3-7 April 2024, jumlah penumpang mencapai 9.692 orang atau rata-rata 1.900 orang per hari. Nuril mengakui, capaian ini merupakan jumlah yang cukup tinggi, karena rata-rata penumpang pada hari biasa berkisar antara 1.000-1.300 orang per hari.
Dia menuturkan, peningkatan penumpang pesawat dapat dikelola dengan baik berkat kolaborasi di antara stakeholder. Bahkan, pihaknya pun berterima kasih kepada seluruh stakeholder terkait.
Antara lain maskapai, ground handling, AirNav Indonesia, serta dukungan dari Pemprov Jawa Barat, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan para stakeholder terkait lainnya.
“Sehingga Bandara Kertajati dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat dalam arus mudik ini,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Antara lain maskapai, ground handling, AirNav Indonesia, serta dukungan dari Pemprov Jawa Barat, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan para stakeholder terkait lainnya.
