Online24, Maros – Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP-Tk) telah mengadakan job fair di gedung Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis, (27/06/24).
Acara pembukaan hanya dihadiri oleh puluhan pencari kerja, sementara pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan turut hadir.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan, Nuryadi, mengklaim bahwa panitia telah mengatur jadwal pembukaan acara dengan kedatangan peserta pencari kerja.
“Karena tahun lalu acara pembukaan bersamaan dengan kedatangan peserta dan sangat padat. Oleh karena itu, kali ini diumumkan agar peserta datang di atas jam 10.00 Wita,” ungkapnya.
Nuryadi menyatakan bahwa pada hari ini terdapat 633 lowongan pekerjaan yang disediakan oleh 26 perusahaan.
Dari 633 lowongan pekerjaan yang tersedia, satu persen di antaranya dikhususkan untuk disabilitas.
Beliau menjelaskan bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi perusahaan yang telah menyerap 100 orang pekerja.
“Jika perusahaan sudah memiliki 1.000 karyawan, berarti mereka harus merekrut 10 orang disabilitas; jika 100 karyawan, maka satu orang disabilitas,” jelasnya.
Namun, saat ini masih banyak perusahaan yang belum memahami aturan tersebut.
“Tahun ini, Dinas Ketenagakerjaan telah berdiri sendiri dan akan ada bidang yang mengevaluasi perusahaan yang tidak mematuhi aturan,” tambahnya.
Jika perusahaan tidak mematuhi aturan tersebut, izin operasional perusahaan tersebut akan dicabut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Maros, Andi Davied Syamsuddin, mengatakan bahwa job fair ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja.
“Ini merupakan langkah untuk mempercepat pencapaian visi misi Bupati-Wakil Bupati dalam menyiapkan 20.000 akses peluang kerja,” ujarnya.
Beliau juga menyebutkan bahwa saat ini investasi di Maros sedang mengalami peningkatan.
“Penyertaan investasi tahun lalu mencapai sekitar Rp700 miliar,” katanya.
Selain itu, pada triwulan pertama tahun 2024, Maros masuk dalam lima kabupaten yang mengalami percepatan tinggi dalam investasi daerah.
“Kelima kabupaten tersebut adalah Makassaar, Luwu, Luwu Timur, Gowa, dan Maros,” tambahnya.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup tersebut juga menyatakan bahwa angka pengangguran di Maros mengalami penurunan dari tahun 2022 hingga 2023.
Khusus untuk tingkat pendidikan SD, tingkat pengangguran adalah 4 persen.
“Pada tingkat SMP, pengangguran 0,92 persen; SMA 8,15 persen; Strata 1, 2,54 persen,” terangnya.
Sementara pada tahun 2023, angka pengangguran SD turun menjadi 1,79 persen; SMP 3,36 persen; SMA 5,48 persen; dan Strata 1, 4,99 persen.(*)