Gelar Maulid diselenggarakan oleh Segenap Jajaran Dewan Pengawas, Direksi, dan Pegawai Perumda Pasar Makassar

by -74 Views

Online24jam, Makassar, – Hari Jumat Berkah di Perumda Pasar Makassar Raya (Karya) diwarnai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam acara tersebut, seluruh elemen Perumda Pasar Makassar bersama-sama mendengarkan hikmah Maulid yang diselenggarakan di ruang rapat Perumda Pasar Makassar.

Acara yang dilaksanakan setelah sholat Jumat tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh keceriaan, dihadiri oleh Dewan Pengawas beserta seluruh jajaran Direksi dan para Kabag, kasub, dan staf.

Plt Direktur Utama Perumda Pasar, Syamsul Bahri, S.E, menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana berkat inisiatif para pegawai dan sejumlah Kepala Pasar.

“Pada kesempatan ini saya ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah menginisiasi pelaksanaan acara ini. Terutama kepada H. Risal Kabag SDM beserta tenaga dan pemikirannya yang sudah berupaya mendekorasi acara ini. Dan juga kepada seluruh kepala bagian. Kami dari Direksi sama sekali tidak ikut campur atau memberikan instruksi nyata. Termasuk semua bingkisan dari beberapa unit. Kami tentu merasa bangga,” ujarnya.

Harapan dari kegiatan ini adalah agar terdapat hikmah dan manfaat bagi seluruh jajaran Perumda Pasar, sesuai dengan tema yang diangkat “Dengan Semangat Hikmah Maulid Kita Bangun Persaudaraan dan Ukhuwah Islamiah”.

Sementara itu, Ustadz Syukuran Subaek dalam ceramah Maulidnya mengatakan bahwa boleh berbeda pendapat terkait pelaksanaan Maulid Nabi, namun jangan saling menuduh bahwa itu dosa atau bid’ah karena tidak dilakukan oleh Nabi.

“Jika dasarnya adalah karena tidak dilakukan oleh Nabi, maka seharusnya handphone juga tidak digunakan dong. Karena pada zaman Nabi belum ada handphone. Kalau begitu, apakah kita semua akan masuk neraka? Sebaliknya, kehadiran handphone banyak memberikan kemudahan bagi kita. Yang penting adalah bagaimana kita bijak menggunakannya,” jelas ustadz yang sering mengeluarkan guyonan ini.

“Maulid di Sulawesi Selatan itu unik, tidak sekadar sebagai perayaan dan aksesoris. Selain menjadi tradisi, juga memiliki manfaat dan nilai-nilai atau simbol-simbol. Misalnya telur sebagai simbol kehidupan, pisang sebagai simbol pemanfaatan dalam kehidupan, ember dan songkok sebagai makna kekuatan dan kehormatan, tolong-menolong bukan saling todong, dan ayam sebagai simbol kedisiplinan. Dan yang paling penting dari perayaan Maulid adalah memberikan kita pelajaran dari kehadiran Rasulullah SAW,” tutupnya.