Online24, Maros – Pilkada Maros semakin memanas dengan munculnya sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai relawan Kotak Kosong (Koko) melawan Pasangan Calon nomor urut 2, Chaidir Syam – Muetazim Mansyur atau Maros Sejuk.
Relawan kotak kosong tersebut tidak hanya menyebarkan spanduk, mereka bahkan mendirikan posko relawan yang sebelumnya merupakan salah satu posko pendukung Chaidir Syam – Suhartina Bohari pada Pilkada 2020.
Menyikapi hal ini, Juru Bicara Chaidir – Muetazim, Chaerul Syahab menegaskan bahwa keberadaan posko kotak kosong di ruko dua lantai tersebut seolah-olah mengindikasikan siapa tokoh yang ada di baliknya.
“Ada dugaan kuat bahwa tokoh di balik kotak kosong tersebut adalah ibu Suhartina Bohari. Mengingat belakangan ini kita bisa melihat bagaimana dan siapa orang-orang yang aktif di sana. Termasuk pemilik ruko tersebut,” ujar Chaerul saat diwawancara, Kamis (10/10/2024).
Menurut Chaerul, gerakan kotak kosong belakangan ini semakin kuat di Maros karena diduga didukung oleh penguasa saat ini. Suhartina, yang menjadi pelaksana tugas Bupati, memiliki kekuatan untuk memaksakan keputusan yang merugikan bagi pihak Chaidir – Muetazim.
Selain itu, beredar juga surat imbauan yang mengatasnamakan keluarga besar H. Bohari di media sosial, yang juga menjadi bukti dugaan keterlibatan Suhartina Bohari dalam kubu kotak kosong.
“Saat ini yang memiliki kekuasaan adalah beliau (Suhartina Bohari). Beliau dapat memaksakan keputusan yang berhubungan dengan kepentingannya. Sedangkan pihak kami saat ini tidak memiliki pengaruh dalam kekuasaan,” jelasnya.
Meskipun demikian, Chaerul merasa lega karena para tokoh dari gerakan kotak kosong mulai bermunculan satu per satu. Sebelumnya, sejumlah tokoh tersebut masih bersembunyi di balik kedok netralitas.
“Kami merasa ini positif. Karena kita dapat mengetahui siapa-siapa yang berada di kubu tersebut. Sebelumnya, kami tidak tahu siapa mereka. Sekarang kami sudah memetakan semuanya,” paparnya.
Saat ini, tingkat elektabilitas Pasangan Calon nomor urut 2, Chaidir – Muetazim, menurut Chaerul, sudah mencapai lebih dari 70 persen berdasarkan hasil survei. Trend kenaikan dukungan pun terus meningkat setiap hari seiring dengan intensitas sosialisasi.
“Akhir-akhir ini kami sudah di atas angka 70 persen dan akan terus meningkat. Kami fokus untuk terus berinteraksi dengan masyarakat agar suara kami dapat terjaga dan kami dapat mencapai 80 persen,” tegasnya.
