Analisis Peran Bappenas dalam Mendorong Ekonomi Berbasis Masyarakat

by -6 Views
Analisis Peran Bappenas dalam Mendorong Ekonomi Berbasis Masyarakat

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat – Bappenas, lembaga perencana pembangunan nasional, memiliki peran krusial dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Bagaimana Bappenas menjalankan tugasnya, dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat?

Analisis ini mengupas strategi, program, dan dampak dari peran Bappenas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berpusat pada masyarakat. Dari definisi ekonomi berbasis masyarakat hingga evaluasi efektivitas program, kita akan menelisik bagaimana Bappenas berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program dan kebijakan.

Peran Bappenas dalam Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Analisis Peran Bappenas dalam Mendorong Ekonomi Berbasis Masyarakat

Pengembangan ekonomi berbasis masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan nasional. Hal ini didorong oleh kesadaran bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tidak hanya bergantung pada sektor formal, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput. Dalam konteks ini, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memiliki peran penting dalam mendorong dan memfasilitasi pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat menunjukkan bagaimana lembaga ini berperan penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Bappenas berperan dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi hijau, seperti yang dibahas dalam artikel Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi hijau.

Hal ini menunjukkan komitmen Bappenas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sekaligus memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pengertian dan Konsep Ekonomi Berbasis Masyarakat

Ekonomi berbasis masyarakat mengacu pada sistem ekonomi yang berpusat pada masyarakat dan melibatkan partisipasi aktif warga dalam kegiatan ekonomi. Konsep ini menekankan pada pemanfaatan potensi lokal, sumber daya alam, dan kearifan lokal untuk menciptakan peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat tak hanya terfokus pada sektor daratan, namun juga menyentuh potensi laut. Keterlibatan Bappenas dalam memaksimalkan sumber daya pesisir dan laut menjadi penting, mengingat potensi ekonomi yang besar di dalamnya. Untuk menilai sejauh mana Bappenas berhasil dalam mengelola potensi ini, perlu dilakukan evaluasi kinerja, seperti yang diulas dalam artikel Evaluasi kinerja Bappenas dalam mengelola sumber daya pesisir dan laut.

Hasil evaluasi tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi Bappenas untuk terus meningkatkan peran dan strategi dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, khususnya di wilayah pesisir dan laut.

Ciri khas ekonomi berbasis masyarakat adalah:

  • Kemandirian:Masyarakat memiliki kendali atas sumber daya dan proses produksi.
  • Keberlanjutan:Aktivitas ekonomi didasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan, baik lingkungan maupun sosial.
  • Keadilan:Manfaat ekonomi dibagikan secara adil kepada seluruh anggota masyarakat.
  • Partisipasi:Masyarakat terlibat aktif dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan ekonomi.

Peran Bappenas dalam Mendorong Ekonomi Berbasis Masyarakat

Bappenas memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Peran tersebut meliputi:

  • Perumusan Kebijakan:Bappenas merumuskan kebijakan dan strategi nasional untuk pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
  • Koordinasi dan Sinkronisasi:Bappenas melakukan koordinasi dan sinkronisasi antar kementerian/lembaga terkait untuk memastikan konsistensi dan efektivitas program pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
  • Pengembangan Kapasitas:Bappenas memfasilitasi pengembangan kapasitas masyarakat, termasuk pelatihan dan pendampingan, untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha dan mengembangkan ekonomi lokal.
  • Akses terhadap Pendanaan:Bappenas berperan dalam mengarahkan dan menyalurkan dana untuk program dan kegiatan yang mendukung pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
  • Monitoring dan Evaluasi:Bappenas melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program dan kebijakan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya.

Program dan Kebijakan Bappenas yang Mendukung Ekonomi Berbasis Masyarakat

Bappenas telah mengembangkan berbagai program dan kebijakan untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, antara lain:

  • Program Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL):Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk lokal melalui pengembangan klaster usaha dan penguatan akses pasar.
  • Program Desa Mandiri:Program ini bertujuan untuk membangun desa yang mandiri dan sejahtera melalui pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya di tingkat desa.
  • Program Satu Desa Satu Produk (One Village One Product/OVOP):Program ini mendorong desa untuk mengembangkan dan memasarkan produk unggulan lokal dengan fokus pada peningkatan kualitas dan daya saing produk.
  • Kebijakan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK):Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah terpencil dengan fokus pada pengembangan industri, pariwisata, dan investasi.
  • Kebijakan Pengembangan Wilayah:Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, sumber daya manusia, dan potensi ekonomi lokal.

Contoh Program dan Kebijakan Bappenas yang Berhasil

Beberapa program dan kebijakan Bappenas telah berhasil mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, antara lain:

  • Program PEL di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur:Program ini berhasil meningkatkan daya saing produk kopi dan meningkatkan pendapatan petani kopi di daerah tersebut.
  • Program Desa Mandiri di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur:Program ini berhasil mengembangkan desa wisata dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal melalui pariwisata.
  • Program OVOP di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta:Program ini berhasil mengembangkan produk unggulan lokal seperti kerajinan bambu dan meningkatkan pendapatan pengrajin di daerah tersebut.

Strategi Bappenas dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat

Bappenas, sebagai lembaga perencanaan pembangunan nasional, memiliki peran penting dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Strategi yang diterapkan Bappenas bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah dengan meningkatkan akses terhadap sumber daya dan informasi, serta membangun kemitraan dengan berbagai stakeholders terkait.

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat mencakup berbagai aspek, termasuk dampak kebijakannya terhadap sektor strategis seperti pertambangan. Dampak kebijakan Bappenas terhadap sektor pertambangan berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil tambang. Hal ini penting karena Bappenas memiliki peran kunci dalam memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau masyarakat di pedesaan, khususnya daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar.

Strategi Bappenas dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Bappenas menerapkan berbagai strategi untuk mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Strategi tersebut meliputi:

  • Peningkatan Akses terhadap Sumber Daya dan Informasi: Bappenas mendorong akses terhadap sumber daya dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar. Hal ini dilakukan melalui program-program seperti pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, dan penyediaan informasi pasar.
  • Pemberdayaan Masyarakat: Bappenas fokus pada pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka dalam mengelola usaha dan mengembangkan potensi lokal. Program-program seperti pelatihan keterampilan, pengembangan produk, dan pemasaran membantu masyarakat dalam membangun usaha yang berkelanjutan.
  • Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas: Bappenas mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, seperti pembangunan jalan, jaringan listrik, dan akses internet. Infrastruktur yang memadai membantu meningkatkan konektivitas dan akses pasar bagi masyarakat.
  • Pengembangan Kerjasama Antar-Stakeholder: Bappenas mendorong kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Kerjasama ini memungkinkan akses yang lebih mudah terhadap sumber daya, teknologi, dan pasar.

Peran Bappenas dalam Membangun Kemitraan dengan Stakeholders Terkait, Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat

Bappenas berperan penting dalam membangun kemitraan dengan berbagai stakeholders terkait, seperti:

  • Pemerintah Daerah: Bappenas bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam merumuskan dan mengimplementasikan program-program pengembangan ekonomi berbasis masyarakat di tingkat lokal.
  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): Bappenas bermitra dengan LSM dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat, serta membantu dalam mengakses sumber daya dan informasi.
  • Perusahaan Swasta: Bappenas mendorong perusahaan swasta untuk berinvestasi dan terlibat dalam pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, seperti melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
  • Perguruan Tinggi: Bappenas bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam melakukan riset dan pengembangan teknologi yang dapat mendukung pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Faktor Penghambat dan Peluang dalam Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Pengembangan ekonomi berbasis masyarakat di Indonesia menghadapi beberapa faktor penghambat, seperti:

  • Kurangnya Akses terhadap Modal dan Kredit: Masyarakat di daerah terpencil seringkali kesulitan mendapatkan akses terhadap modal dan kredit untuk mengembangkan usaha mereka.
  • Kurangnya Keterampilan dan Pengetahuan: Masyarakat membutuhkan pelatihan dan pendidikan yang memadai untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola usaha.
  • Kurangnya Infrastruktur dan Akses Pasar: Infrastruktur yang kurang memadai dan akses pasar yang terbatas dapat menghambat pertumbuhan usaha.
  • Kurangnya Koordinasi dan Sinergi Antar-Stakeholder: Koordinasi dan sinergi yang lemah antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat menghambat efektivitas program pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Meskipun menghadapi beberapa kendala, pengembangan ekonomi berbasis masyarakat memiliki beberapa peluang, yaitu:

  • Potensi Sumber Daya Alam yang Besar: Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang dapat diolah dan dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
  • Meningkatnya Permintaan Produk Lokal: Permintaan terhadap produk lokal semakin meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap produk lokal dan keberlanjutan.
  • Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu meningkatkan akses terhadap informasi dan pasar bagi masyarakat.
  • Dukungan Pemerintah: Pemerintah semakin gencar dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat melalui berbagai program dan kebijakan.

Contoh Strategi Bappenas dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

No Strategi Contoh Program
1 Peningkatan Akses terhadap Sumber Daya dan Informasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
2 Pemberdayaan Masyarakat Program Pelatihan Kewirausahaan
3 Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Program Pembangunan Jalan Desa
4 Pengembangan Kerjasama Antar-Stakeholder Program kemitraan dengan perusahaan swasta untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Dampak Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat

Pengembangan ekonomi berbasis masyarakat (EBM) yang digagas Bappenas bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Namun, seperti halnya program pembangunan lainnya, EBM juga memiliki dampak positif dan negatif yang perlu dipahami.

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat tak hanya berfokus pada aspek pertumbuhan ekonomi, namun juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Dalam hal ini, strategi Bappenas dalam menghadapi perubahan iklim, seperti yang dikaji dalam Kajian tentang strategi Bappenas dalam menghadapi perubahan iklim , menjadi faktor penting.

Pasalnya, strategi tersebut berpotensi meminimalisir dampak negatif perubahan iklim terhadap sektor ekonomi masyarakat, sehingga mendorong terwujudnya pengembangan ekonomi berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

Dampak Positif Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Pengembangan EBM membawa dampak positif bagi masyarakat, di antaranya:

  • Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat: EBM mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi, seperti pertanian, perikanan, kerajinan, dan pariwisata. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara langsung.
  • Menciptakan Lapangan Kerja Baru: Pengembangan EBM dapat menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor formal maupun informal. Ini dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Meningkatkan Akses terhadap Modal dan Teknologi: EBM dapat membantu masyarakat memperoleh akses terhadap modal dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha.
  • Memperkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat: EBM mendorong masyarakat untuk bergantung pada potensi lokal dan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. Ini dapat memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada bantuan luar.
  • Meningkatkan Kualitas Hidup: EBM dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta infrastruktur yang lebih baik.

Dampak Negatif Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Meskipun memiliki banyak dampak positif, EBM juga berpotensi menimbulkan dampak negatif, seperti:

  • Ketidakmerataan Pendapatan: EBM tidak selalu menjamin distribusi pendapatan yang merata. Beberapa kelompok masyarakat mungkin mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnya.
  • Kerusakan Lingkungan: Jika tidak dikelola dengan baik, EBM dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, pencemaran air, dan degradasi tanah.
  • Konflik Sosial: EBM dapat memicu konflik sosial jika tidak melibatkan semua pihak secara adil dan transparan. Contohnya, konflik antar kelompok masyarakat yang bersaing untuk mendapatkan akses sumber daya.
  • Ketergantungan pada Bantuan Luar: EBM dapat membuat masyarakat menjadi terlalu bergantung pada bantuan luar, seperti dana hibah dan pinjaman. Hal ini dapat mengurangi motivasi masyarakat untuk mandiri dan mengembangkan usaha mereka sendiri.

Contoh Kasus Keberhasilan dan Kegagalan Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Berikut adalah contoh kasus keberhasilan dan kegagalan pengembangan EBM:

Contoh Kasus Keberhasilan

  • Program Pengembangan Desa Wisata di Desa X: Program ini berhasil meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan wisata berbasis budaya dan alam. Program ini juga berhasil menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan akses terhadap modal dan teknologi.

Contoh Kasus Kegagalan

  • Program Pengembangan Perikanan di Desa Y: Program ini gagal karena tidak mempertimbangkan kondisi lingkungan dan tidak melibatkan semua pihak secara adil. Hal ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan konflik sosial antar nelayan.

Ilustrasi Dampak Positif dan Negatif Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Dampak Positif Negatif
Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat Meningkat Tidak merata
Lapangan Kerja Tercipta Terbatas
Lingkungan Terjaga Tercemar
Kemandirian Ekonomi Meningkat Ketergantungan pada bantuan luar
Kualitas Hidup Meningkat Tidak merata

Rekomendasi untuk Meningkatkan Peran Bappenas: Analisis Tentang Peran Bappenas Dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat

Bappenas memiliki peran krusial dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Namun, untuk memaksimalkan efektivitasnya, diperlukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Peningkatan Peran Bappenas

Beberapa rekomendasi dapat diaplikasikan untuk meningkatkan peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

  • Peningkatan Koordinasi dan Sinergi Antar Kementerian/Lembaga: Bappenas perlu berperan aktif dalam memfasilitasi koordinasi dan sinergi antar kementerian/lembaga terkait. Hal ini penting untuk memastikan program dan kebijakan yang saling mendukung dan terintegrasi.
  • Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia: Bappenas perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya, terutama dalam hal pemahaman tentang ekonomi berbasis masyarakat dan metodologi pengembangannya.
  • Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi yang Efektif: Sistem monitoring dan evaluasi yang efektif sangat penting untuk memantau efektivitas program dan kebijakan yang diterapkan.
  • Peningkatan Akses terhadap Data dan Informasi: Bappenas perlu menyediakan akses yang mudah dan terbuka terhadap data dan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan program yang efektif.

Langkah-langkah Meningkatkan Efektivitas Program dan Kebijakan

Untuk meningkatkan efektivitas program dan kebijakan, Bappenas perlu melakukan langkah-langkah strategis.

  1. Peningkatan Keterlibatan Masyarakat: Bappenas perlu mendorong keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring program dan kebijakan.
  2. Peningkatan Akses terhadap Pendanaan: Bappenas perlu memfasilitasi akses masyarakat terhadap pendanaan, baik dari pemerintah maupun dari sektor swasta, untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
  3. Pengembangan Model Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat yang Tepat: Bappenas perlu mengembangkan model pengembangan ekonomi berbasis masyarakat yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah masing-masing.
  4. Peningkatan Promosi dan Diseminasi Informasi: Bappenas perlu meningkatkan promosi dan diseminasi informasi tentang program dan kebijakan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Strategi Meningkatkan Sinergi dengan Stakeholders

Untuk meningkatkan sinergi dengan stakeholders, Bappenas dapat menerapkan strategi berikut.

  • Peningkatan Komunikasi dan Dialog: Bappenas perlu meningkatkan komunikasi dan dialog dengan stakeholders, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk membangun kemitraan yang kuat.
  • Pengembangan Platform Kolaborasi: Bappenas dapat mengembangkan platform kolaborasi untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar stakeholders.
  • Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: Bappenas perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan program dan kebijakan, sehingga stakeholders dapat memantau dan memberikan masukan.

“Peningkatan peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat memerlukan komitmen kuat dari semua pihak. Bappenas perlu memperkuat koordinasi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif. Selain itu, Bappenas perlu memfasilitasi akses terhadap pendanaan, mengembangkan model pengembangan ekonomi berbasis masyarakat yang tepat, dan meningkatkan promosi dan diseminasi informasi. Dengan langkah-langkah strategis ini, Bappenas dapat memainkan peran yang lebih optimal dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.”

Penutupan Akhir

Pengembangan ekonomi berbasis masyarakat memerlukan peran aktif Bappenas dalam menciptakan kebijakan yang tepat sasaran dan membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan terus meningkatkan efektivitas program dan sinergi dengan stakeholder, Bappenas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat menjadi penting mengingat peran lembaga ini dalam merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan nasional. Dalam konteks tersebut, kinerja Bappenas dalam mengelola sumber daya air menjadi sorotan. Evaluasi kinerja Bappenas dalam mengelola sumber daya air ini menjadi relevan karena ketersediaan dan pengelolaan air yang baik menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat, terutama di sektor pertanian dan perikanan.

Analisis tentang peran Bappenas dalam mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat menjadi semakin relevan mengingat hasil evaluasi Bappenas terhadap capaian program di periode sebelumnya. Evaluasi ini dapat menjadi titik tolak untuk mengoptimalkan strategi Bappenas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, terutama dengan melibatkan masyarakat di tingkat akar rumput.