Warga Desa Pabbentengan, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, mengeluhkan maraknya aksi balap liar yang dilakukan oleh puluhan pemuda setiap pagi dan sore selama bulan Ramadan. Para pelaku balap liar ini sering menutup akses jalan, menghambat lalu lintas, dan membahayakan pengguna jalan lainnya, menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian warga. Aktivitas balap liar ini terutama memprihatinkan karena terjadi pada jam-jam sibuk, seperti saat sahur dan menjelang berbuka puasa.
Dalam pengakuannya, seorang warga bernama Daus menyatakan bahwa aksi balap liar semakin sering terjadi, terutama pada malam minggu. Dia juga menyoroti bahwa para pemuda yang terlibat sering merespon dengan memberontak saat dicoba diingatkan oleh warga sekitar. Hal ini membuat keadaan semakin tidak terkendali dan menimbulkan ketidakamanan bagi masyarakat sekitar.
Selain melakukan balapan, para pemuda ini juga sering melakukan aksi berbahaya seperti freestyle, yang meningkatkan risiko kecelakaan. Meskipun beberapa di antara mereka telah mengalami kecelakaan, namun tetap melanjutkan perilaku berbahaya mereka. Warga pun berharap agar pihak kepolisian segera turun tangan untuk menghentikan kegiatan ini dan memberikan efek jera kepada para pelaku. Namun, hingga saat ini, belum terlihat tindakan tegas dari pihak kepolisian terkait fenomena balap liar yang semakin meresahkan ini.