Di Pasar Tramo Maros, sejumlah pedagang dan pembeli mengalami masalah dengan Minyak Kita yang diduga tidak sesuai takarannya. Terdapat keluhan bahwa minyak goreng yang seharusnya berisi 1 liter hanya mengandung 750 ml, sementara kemasan 5 liter hanya berisi 4 liter. Pedagang seperti Muhammad Sidiq menyampaikan bahwa banyak pelanggan yang menemukan selisih yang signifikan setelah mengukur ulang minyak yang mereka beli. Meskipun pihak Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopuridag) Maros telah melakukan pengukuran ulang minyak di pasaran, belum ada perubahan yang signifikan.
Selain masalah takaran, harga Minyak Kita di Maros juga lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Harga minyak berukuran 1 liter dijual seharga Rp18 ribu, 2 liter sekitar Rp37-38 ribu, dan 5 liter mencapai Rp85 ribu. Pedagang berharap agar pihak berwenang segera menginvestigasi masalah ini, karena jika dibiarkan, pembeli dan pedagang akan dirugikan.
Pembeli seperti Awalil menekankan bahwa temuan ini sangat merugikan masyarakat kecil karena minyak goreng adalah bagian dari bahan pokok. Dia berharap agar Koperindag bisa melakukan investigasi lebih lanjut untuk melindungi masyarakat kecil yang semakin terdesak akibat masalah ini.
