PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) telah menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan perusahaan energi asal Turki, Zorlu Enerji Elektrik Üretim A.Ş.. Tindakan ini dilakukan dalam Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting yang dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki İbrahim Yumaklı di Ankara, Turki. Kerja sama ini memiliki tujuan mendorong kerjasama antarnegara di sektor energi baru dan terbarukan dengan fokus pada proyek panas bumi. Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, berpendapat bahwa kerjasama ini akan memperkuat arah strategis Indonesia dan Turki dalam mempercepat transisi energi bersih secara global. Kesepakatan ini merupakan langkah konkret setelah penandatanganan Memorandum of Cooperation antara Indonesia dan Turki pada kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan pada 12 Februari 2025.
Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber energi panas bumi dan telah menjadikannya sebagai aset strategis nasional. Dengan Zorlu Enerji sebagai pemain terdepan di industri panas bumi Turki, kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat posisi kedua negara sebagai pemimpin industri panas bumi di tingkat global. Pemerintah Indonesia telah memasukkan panas bumi sebagai bagian penting dalam strategi nasional untuk mencapai Net Zero Emission sebelum tahun 2060. PGE memiliki target untuk meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan dan 1,7 GW pada tahun 2034. Melalui kerjasama ini, PGE akan dapat mengakselerasi pemanfaatan panas bumi secara optimal serta mendorong pengembangan hilirisasi di sektor energi baru dan terbarukan Indonesia.
Diharapkan kerjasama antara PGE dan Zorlu Enerji tidak hanya memperkuat hubungan strategis antara kedua negara, tetapi juga membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut. Pelajaran yang diambil dari karakteristik panas bumi Indonesia dan Turki dapat memberikan nilai tambah dalam pengelolaan sumber energi ini. Selain sebagai sumber listrik, kerjasama ini juga memiliki potensi untuk diversifikasi bisnis hijau melalui pemanfaatan produk sampingan panas bumi seperti hidrogen hijau, silika, dan kredit karbon.