Konsep ‘two states solution’ diyakini sebagai solusi untuk mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel. Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, menegaskan bahwa proses perdamaian antara kedua belah pihak dapat terwujud jika ada mediator yang dapat berkomunikasi efektif dengan Hamas dan Israel. Dalam sebuah kuliah di National Defence University – Washington DC USA, JK menjelaskan bahwa peluang perdamaian selalu terbuka dan ada tiga pihak yang dapat memimpin negosiasi tersebut, yaitu PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump, dan Pimpinan Hamas Muhammad Darwis.
JK juga telah berupaya mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk mengakhiri konflik yang telah menguras anggaran Israel. Meskipun tidak mudah, JK menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam diplomasi dan mengusahakan perdamaian. Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya persatuan di kalangan Palestina agar konflik internal antara faksi Hamas dan Fatah dapat diselesaikan.
Dalam upayanya mengakhiri perang di wilayah tersebut, JK juga menyoroti perlunya kontribusi AS untuk menawarkan solusi perdamaian yang lebih konkret. Ia juga menegaskan bahwa penting bagi negara-negara Arab untuk lebih terlibat dalam proses perdamaian tersebut. Karena pada akhirnya, konflik ini tidak hanya berdampak bagi kedua belah pihak tetapi juga bagi kemanusiaan secara keseluruhan.