Pemerintah Kabupaten Maros telah memulai proses pengerukan sejumlah sungai sebagai langkah pencegahan banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Tindakan ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang. Bupati Maros, Chaidir Syam, menyebutkan bahwa sungai terakhir kali dikeruk 13 tahun lalu, dan kini normalisasi sungai dilakukan kembali sebagai langkah preventif jelang musim hujan. Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Maros dan BBWS memfokuskan pengerukan di lima titik utama, yaitu Sungai Pammelakkang Jene, Butta Toa, Batang Ase, Diccekang Moncong Loe, dan Sungai Camba. Alat berat untuk pengerukan disediakan secara gratis oleh BBWS, sementara Pemkab Maros hanya menanggung biaya operasional sekitar Rp500 juta. Harapannya adalah proses normalisasi sungai dapat selesai sebelum curah hujan tinggi kembali terjadi untuk mencegah banjir di masa mendatang.
Pemkab Maros Berupaya Cegah Banjir dengan Pengerukan Sungai
