Program Sekolah Rakyat (Community School) merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menangani kemiskinan, terutama untuk anak-anak dari keluarga miskin. Program ini terintegrasi dengan program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Keluarga yang lebih luas. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menjelaskan pentingnya sinergi antar lembaga pemerintah dalam menangani kemiskinan ekstrim dan umum di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), masih ada 3,1 juta orang yang tinggal dalam kemiskinan ekstrim dan sekitar 24 juta orang mengalami kemiskinan umum. Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan Kementerian Sosial untuk menangani masalah ini secara langsung. Agus menekankan bahwa penanganan kemiskinan memerlukan kolaborasi antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
Melalui contoh Naila, seorang anak dari Makassar yang tinggal dalam kondisi yang sulit, Agus menjelaskan bagaimana Sekolah Rakyat membantu masyarakat miskin. Presiden Prabowo memimpin perubahan fokus Kementerian Sosial dari mengentaskan kemiskinan menjadi memberdayakan masyarakat untuk mandiri.
Program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi prioritas Kementerian Sosial untuk mendukung keluarga kurang mampu. Sekolah Rakyat diharapkan dapat membuka 65 sekolah baru dan meningkatkan jumlahnya menjadi 100 pada akhir tahun dengan dukungan dari pemerintah daerah.
KPC juga berperan dalam koordinasi program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada pemberdayaan, program-program ini diarahkan untuk mengangkat seluruh rakyat Indonesia. Sekolah Rakyat diharapkan dapat mengembangkan ekosistem sendiri dan memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengentaskan kemiskinan.
