Solidaritas Merah Putih (Solmet), sebuah kelompok relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran, mengkritik pakar telematika Roy Suryo atas pernyataannya yang menyebutkan bahwa ijazah Jokowi sebagai palsu. Menurut Ketua Solmet, Silfester Matutina, Roy Suryo tidak memiliki kapasitas untuk menyimpulkan keaslian ijazah seseorang, seperti yang dia lakukan terhadap Jokowi. Menurut Silfester, lembaga atau institusi yang diakui negara lah yang berwenang menilai validitas ijazah seseorang. Selain itu, Silfester menilai tuduhan Roy Suryo terhadap ijazah Jokowi tidak didukung oleh bukti yang kuat. Ia menyerukan agar penilaian keaslian ijazah dilakukan oleh pihak resmi yang diakui negara, seperti laboratorium forensik, Mabes Polri, atau melalui putusan pengadilan.
Solmet juga menilai bahwa klaim penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Roy Suryo dan timnya terhadap ijazah sarjana Jokowi terlalu terburu-buru. Menurut Silfester, bukti yang dihasilkan dari penelitian tersebut belum cukup kuat dan dianggap prematur. Sebelumnya, Solmet telah menerima sejumlah pertanyaan dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan ijazah palsu Jokowi. Mereka menjalani pemeriksaan selama tiga jam dan kasus tudingan ijazah palsu Presiden Joko Widodo sedang dalam penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan tentang dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut dilaporkan oleh Tim Advocate Public Defender dari Peradi Bersatu, dengan terlapor adalah Roy Suryo dan timnya. Laporan tersebut telah teregistrasi dan sedang ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Solmet menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan adil dalam menyelesaikan masalah ini.
