Bank Indonesia (BI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan bekerja sama dengan media dalam menyebarkan informasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan Training for Trainer Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi 50 wartawan asal Sulawesi Selatan di Novotel Suite Hotel, Yogyakarta, pada tanggal 23–26 Juni 2025.
Pelatihan ini menjadi bagian dari persiapan menyambut kebijakan Wajib Halal Oktober 2026 (WHO 2026) dan meningkatkan pemahaman terhadap gaya hidup halal yang semakin relevan. Deputi Kepala Perwakilan BI, Wahyu Purnama, menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah global berkat jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Bank Indonesia fokus pada tiga pilar utama dalam pengembangan ekonomi syariah, yaitu penguatan ekosistem halal, pengembangan keuangan sosial syariah, dan peningkatan edukasi serta literasi. Media memiliki peran penting dalam mendukung peningkatan literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah. Dengan edukasi yang kuat dari media, diharapkan masyarakat akan lebih memahami pentingnya sertifikasi halal dan menerapkan gaya hidup halal dalam kehidupan sehari-hari.
BI berperan sebagai fasilitator dalam mendorong kolaborasi lintas lembaga dalam pengembangan ekonomi syariah. Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat peran jurnalis sebagai agen literasi publik yang dapat memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat tentang ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk media, diharapkan dapat membawa ekonomi syariah Indonesia menjadi lebih kompetitif secara global.