Pesantren dianggap memiliki potensi besar untuk membantu Indonesia menjadi negara maju. Hal ini disebabkan oleh kontribusi pesantren dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul secara karakter dan akhlak. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto, meyakini bahwa pesantren merupakan salah satu pilar pendidikan yang vital di Indonesia dan dapat menjadi kunci bagi kemajuan negara.
Brian menekankan bahwa Indonesia masih memiliki banyak tantangan untuk mencapai status negara maju, terutama jika dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia. Namun, ia yakin bahwa melalui peran pesantren dalam dunia pendidikan, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai kemajuan tersebut. Pesantren diibaratkan sebagai tempat yang dapat membangkitkan semangat kerja, disiplin, dan ketekunan pada generasi muda, hal yang juga dialami oleh negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.
Selain itu, Brian menyoroti peran penting seorang Kiai sebagai guru dalam model pendidikan pesantren. Kiai dianggap sebagai sosok panutan yang berperan dalam membentuk cara berpikir dan berperilaku santri sehari-hari. Pesantren memberikan perlindungan moral dan intelektual melawan pengaruh negatif dari media sosial dan game online. Brian juga menyambut baik inisiatif PKB dalam menyelenggarakan Konferensi Internasional Transformasi Pesantren karena dianggap dapat memberikan pandangan baru bagi dunia pesantren di Indonesia. Itulah mengapa Brian mengundang pesantren untuk aktif berpartisipasi dalam penyusunan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), guna memastikan pengakuan dan dukungan setara untuk pesantren dalam kontribusinya terhadap kemajuan bangsa.