GIGI, band legendaris Indonesia, akhirnya kembali merilis album baru setelah 10 tahun vakum. Album terbaru mereka yang diberi judul “Forever In the Air” ini direkam di Power Station at Berklee NYC, Amerika Serikat, yang sebelumnya telah digunakan oleh The Rolling Stones dan Muse. Studio ini memang menjadi tempat yang legendaris bagi para musisi dunia seperti John Mayer, Paul McCartney, Madonna, dan Bruno Mars.
Dalam pembuatan album ini, GIGI memilih untuk menggunakan metode rekaman klasik dengan pita analog. Mereka ingin menghidupkan nuansa organik dalam proses rekaman yang saat ini cenderung digital. Meskipun Dewa Budjana, gitaris GIGI, mengakui bahwa proses rekaman dengan pita analog memang sedikit merepotkan, namun menurutnya musik sejatinya adalah tentang pendengaran yang jeli.
Album “Forever In The Air” akan terdiri dari 9 track dengan dua lagu sebagai pembuka, yaitu “Menari-nari” dan “Semua Kan Terjawab”, yang mengusung nuansa pop rock yang khas GIGI. Perjalanan karir GIGI dimulai tahun 1994 dengan album “Angan” dan mencapai popularitas tertinggi dengan album kedua “Dunia”. Meskipun mengalami perubahan formasi di awal karir, namun GIGI terus berkarya dan bahkan merilis album bertema religi seperti “Raihlah Kemenangan” pada tahun 2005.
Saat ini, GIGI terdiri dari Rmand Maulana sebagai vokalis, Dewa Budjana sebagai gitaris, Thomas Ramdhan sebagai bassis, dan Gusti Hendy sebagai drummer. Meskipun tidak merilis album selama satu dekade, GIGI tetap aktif dalam manggung off air di berbagai kota di Indonesia. Semoga album terbaru mereka, “Forever In The Air”, bisa memberikan kebangkitan baru bagi karir mereka yang sudah teruji sejak puluhan tahun yang lalu.
