Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra melakukan kunjungan ke Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur pada tanggal 15 Oktober. Stasiun Jatinegara dianggap sebagai stasiun hub yang penting dengan 26 Kereta Antar Provinsi dan 400 Kereta Komuter (KRL), LRT yang menghubungkan Jakarta, Bekasi, Karawang, dan Bogor. Stasiun tersebut telah beroperasi sejak tahun 1910 dan menjadi stasiun sentral di ujung Kota Jakarta yang terhubung dengan Bus Trans Jakarta.
Anggota DPR ini menyatakan pentingnya pemerintah untuk memperhatikan Stasiun Jatinegara terutama dalam hal pelayanan, kapasitas, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Saat kunjungannya, terlihat banyak fasilitas publik yang rusak dengan penanganan perbaikan yang masih ditangani oleh SATKER Kementerian Perhubungan, bukan KAI sehingga mengalami keterlambatan.
Selain itu, dalam kunjungannya, BHS juga melihat Pusat Kendali Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang merupakan bagian penting dalam pengaturan traffic kereta api di sekitar stasiun. Dengan padatnya lalu lintas kereta api di Stasiun Jatinegara, termasuk 26 Kereta Antar Provinsi dan 400 KRL, serta adanya Depo Kereta Api, penting bagi PPKA untuk dikelola oleh sumber daya manusia yang handal.
Namun, BHS mengkhawatirkan bahwa PPKA hanya dikendalikan oleh satu orang petugas, yang dianggap berisiko mengalami kelelahan, sakit, atau kecelakaan kerja. Oleh karena itu, ia menyarankan adanya cadangan sumber daya manusia untuk memantau pengendalian traffic dan mencegah kecelakaan. Melalui kunjungan ini, BHS berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap Stasiun Jatinegara demi meningkatkan pelayanan dan keamanan transportasi kereta api di wilayah tersebut.





