Dusun Terjal di Ujung Sulawesi Tengah: Harapan-harapan yang Melimpah

by -112 Views
Dusun Terjal di Ujung Sulawesi Tengah: Harapan-harapan yang Melimpah

Sulawesi Tengah – Mengais harapan melalui dunia pendidikan, saat ini hal itulah yang tengah dibutuhkan oleh warga dusun Tombiobong, Banggai, Sulawesi Tengah. Sekolah dan pendidikan menjadi harga yang mahal dan ingin sekali diwujudkan di dusun terpencil tersebut. Mengapa demikian? Ya, karena ingin meningkatkan taraf hidup. Kelak, anak-anak mereka bisa hidup layak. Salah satunya dengan sentuhan pendidikan.

Dusun Tombiobong merupakan wilayah perkampungan yang bisa dibilang jauh dari perhatian pemerintah. Jalanan menuju dusun tersebut sangat terjal dan hanya bisa dilalui oleh motor tertentu. Bebatuan besar hingga ilalang menjadi ‘teman’ perjalanan menuju Dusun Tombiobong. Jika musim kemarau, jalanan berdebu harus ditembus untuk sampai ke Dusun Tombiobong. Di sebelah kanan dan kiri jalan menuju dusun tersebut juga terdapat perkebunan sawit yang sepertinya tidak terurus lagi.

Perjalanan yang melelahkan inilah yang membuat Dusun Tombiobong tidak terjamah oleh fasilitas umum, salah satunya pendidikan. Setelah menyusuri perjalanan yang terjal ini, Dusun Tombiobong terlihat menarik. Mayoritas warga dusun Tombiobong tinggal di rumah panggung dan jarak antar rumah juga cukup renggang. Warga dusun jarang berkomunikasi secara langsung karena terhalang oleh jarak rumah.

Namun, semenjak tahun 2017, di dusun tersebut berdiri sebuah sekolah yang baru didirikan. Sekolah tersebut merupakan PAUD dan menjadi binaan dari Pertamina. Bangunannya berbentuk L dan dilengkapi dengan empat bangunan serta sebuah lapangan bermain. Sekarang, pendidikan di dusun tersebut mulai berkembang dengan adanya dukungan dari Pertamina.

Rahmawati Saleh, seorang guru pertama di sekolah Tombiobong, merupakan sosok pahlawan bagi anak-anak di sekolah tersebut. Belasan murid di sekolah tersebut rata-rata berusia 10 tahun tetapi memiliki semangat yang luar biasa untuk menimba ilmu. Selain ilmu pengetahuan, mereka juga diajarkan mengaji dan salat berjamaah. Jika ada murid yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka akan dibantu melalui hasil tanam yang ada di dusun.

Meskipun menghadapi banyak keterbatasan, para guru di sekolah Tombiobong tetap berusaha mendidik anak-anak dengan sepenuh hati. Mereka bahkan harus memberikan air bersih kepada murid-murid dengan menggunakan tisu basah, karena sumber air bersih di dusun tersebut sangat langka.

Namun, keadaan mulai berubah semenjak adanya perusahaan anak perusahaan Pertamina, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi atau yang biasa disebut JOB Tomori, yang beroperasi di dusun Tombiobong. Perusahaan tersebut membantu membangun mesin hingga hulu air bersih yang mengaliri dusun tersebut. Mereka juga menyediakan bibit jagung, hewan ternak, dan bantuan bangunan untuk sekolah di dusun Tombiobong. Kini, warga dusun sudah dapat menikmati manfaat dari sumber air bersih tersebut.

Dengan adanya dukungan dari Pertamina, harapan untuk meningkatkan pendidikan dan ekonomi di dusun Tombiobong semakin besar. Para donatur diharapkan dapat membantu dalam membangun ruang belajar, menyediakan sarana dan prasarana seperti laptop, serta perlengkapan sekolah seperti baju.

Para guru sekolah Tombiobong dan warga dusun merasa senang karena adanya dukungan dari Pertamina. Meskipun masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, namun setidaknya dusun Tombiobong kini telah memiliki akses pendidikan dan pasokan air bersih yang lebih baik.