Rabu, 6 Maret 2024 – 22:16 WIB
Jakarta – Indonesia diproyeksikan siap menjadi tuan rumah konferensi perdamaian internasional tahun 2026. Untuk memperjuangkan dan merealisasikan hal itu, International Business Association (IBA) menggandeng Yayasan Pendidikan Budha Dharma Kepri (YPBDK).
Baca Juga :
Prabowo: Semua Pemimpin Negara di Dunia Ingin Perdamaian dan Kemakmuran
Baik IBA dan YPBDK juga akan hadiri konferensi perdamaian internasional di kantor pusat UNESCO di Paris, Prancis, pada 21-23 Oktober 2024. Ketua Umum IBA, Shan Shan menyampaikan, pihaknya dan YPBDK yang tergabung dalam Jin Gang Shan sudah aktif berkolaborasi dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam berbagai bidang.
Menurut dia, IBA juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan budaya, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, industri, dan perdagangan. Selain itu, mempromosikan usaha di dalam dan luar negeri.
Baca Juga :
Ikuti Pameran EURIE 2024 di Turki, USU Bidik Pasar Pendidikan Tinggi Internasional
IBA juga terlibat dalam inisiatif internasional, memfasilitasi pengenalan sumber daya untuk pembangunan sosial Indonesia.
“Kami juga membina hubungan baik dengan organisasi internasional penting, seperti masyarakat ekonomi syariah di Indonesia,” kata Shan Shan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.
Baca Juga :
Jadi Ketua Dewan Keamanan PBB, Jepang Soroti Konflik Gaza
Aktivitas kepulauan di Indonesia
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Dia mengatakan YPBDK juga menerima undangan dari Presiden The World Fellowship of Buddhist (WFB) untuk berpartisipasi dalam kegiatan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Mereka akan hadiri konferensi perdamaian internasional di markas UNESCO, Paris, pada 21-23 Oktober 2024.
Shan Shan menuturkan, dalam kesempatan itu nanti pihaknya akan membahas kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah konferensi perdamaian internasional tahun 2026. Selain itu, mereka juga akan mengikuti Konferensi Perdamaian Internasional secara detail dalam kunjungan Presiden WFB di Batam, Kepulauan Riau, pada 12 Maret 2024.
“Batam dipertimbangkan sebagai lokasi konferensi pada tahun 2026 karena strategis dan dekat dengan Singapura. Keputusan akhir akan diumumkan setelah pertemuan tersebut,” ujar Shan Shan.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa pihaknya akan menggunakan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan rencana pembangunan pusat konvensi dan pameran 38 provinsi di Galang Batang, yang berjarak 30 kilometer dari Pulau Bintan. Ia menjelaskan bahwa sebelas kabupaten dan kota sudah menandatangani perjanjian kerja sama, dan lebih dari 50 kabupaten dan kota telah menyatakan kesediaan untuk bergabung dalam proyek tersebut.
Lebih lanjut, Shan Shan mengatakan bahwa biaya pembangunan pusat konvensi dan pameran 38 provinsi akan didukung oleh promosi taman kehidupan ramah lingkungan senilai 3 miliar Dolar Singapura. Ia menjelaskan bahwa pusat konvensi dan pameran ini akan memiliki luas sekitar 8 hektar dengan setiap dua provinsi bersama-sama membangun ruang pameran seluas 0,5 hektar.
Dia yakin bahwa seluruh provinsi di Indonesia akan dapat menampilkan sumber daya, prestasi politik, kebudayaan, serta karakteristik lokal masing-masing provinsi, dan kabupaten serta kota, di area pameran tersebut.
“Dengan konferensi tahunan WFB yang mengundang anggota dari 40 negara, pembangunan pusat pameran 38 provinsi di Bintan dapat diperkenalkan sebagai pusat pertukaran bisnis, budaya, dan pendidikan bagi Indonesia dan negara-negara lainnya di masa depan,” jelas Shan Shan.
Selain itu, IBA juga berencana merekrut profesional senior dari kantor akuntan Deloitte China, untuk memberikan layanan konsultasi bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Mereka juga akan membantu dalam strategi investasi, pembiayaan, talenta, dan digitalisasi.
“Kami akan terus memperkenalkan para ahli industri internasional, pemerintah, dan akademisi, melalui platform yang ada,” lanjut Shan Shan.
Ia berharap bahwa dengan adanya pusat konvensi dan pameran 38 provinsi di Bintan, para investor akan tertarik untuk masuk. “Hal ini akan membuat para investor, akademisi, serta mitra dari seluruh dunia, dapat melihat Indonesia dari tempat tersebut,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Shan Shan menuturkan, dalam kesempatan itu nanti pihaknya akan membahas kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah konferensi perdamaian internasional tahun 2026. Selain itu, mereka juga akan mengikuti Konferensi Perdamaian Internasional secara detail dalam kunjungan Presiden WFB di Batam, Kepulauan Riau, pada 12 Maret 2024.