Pemerintah Kabupaten Maros mengambil langkah cepat dengan meliburkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Rabu, 12 Februari 2025, akibat banjir besar yang masih merendam berbagai wilayah. Bupati Maros, Chaidir Syam, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pegawai serta mengantisipasi dampak banjir yang mengganggu aktivitas perkantoran. Seluruh perangkat daerah dan camat diinstruksikan untuk menyesuaikan kegiatan kerja dengan kondisi darurat ini. Tidak hanya perkantoran, sekolah-sekolah di Maros juga diminta beralih ke pembelajaran daring atau diliburkan sementara.
Banjir kali ini melumpuhkan hampir seluruh wilayah Maros, dengan 10 kecamatan terdampak paling parah, termasuk Turikale, Bontoa, Lau, Mandai, Marusu, Maros Baru, Bantimurung, Moncongloe, Tanralili, dan Simbang. Kemacetan parah juga terjadi di sejumlah jalan protokol, dengan kendaraan tidak bisa bergerak akibat genangan air yang tinggi. Pemkab Maros berharap bencana ini segera berlalu dan kondisi kembali normal. Warga diimbau tetap waspada serta mengikuti arahan pemerintah demi keselamatan bersama.