Pada tanggal 13 Februari 2025, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia berhasil menghemat sekitar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 327 triliun, yang setara dengan sekitar 10 persen dari anggaran tahunan. Dana yang berhasil dihemat tersebut akan dialokasikan untuk mendukung puluhan program strategis yang lebih menyentuh kesejahteraan rakyat. Hal ini disampaikan oleh Prabowo saat berbicara dalam acara World Government Summit 2025 melalui konferensi video.
Pengelolaan anggaran negara yang cermat telah memungkinkan pemerintah Indonesia untuk menghemat dana tersebut, yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai lebih dari 20 program yang dianggap strategis. Prabowo yakin bahwa program-program tersebut akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perubahan yang lebih baik di Indonesia. Beberapa program tersebut termasuk investasi dalam industri hilir nikel, bauksit, tembaga, dan mineral penting lainnya, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga fokus pada pengembangan industri petrokimia yang substansial dan pusat data AI yang besar, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di dalam negeri. Selain itu, dana juga akan dialokasikan untuk program-program yang memajukan ketahanan pangan, dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pengekspor pangan di masa depan. Proyek-proyek ini diharapkan dapat membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Prabowo juga mengumumkan rencana peluncuran Dana Dana Indonesia, yang akan diinvestasikan pada proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.