Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mencatat peningkatan jumlah penumpang. Lebih dari 24 ribu penumpang telah melakukan perjalanan udara, melampaui angka tahun sebelumnya. Banyak pemudik memutuskan untuk berangkat lebih awal guna menghindari lonjakan penumpang saat peak mudik. Penurunan harga tiket pesawat hingga 50 persen menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pemudik untuk mempercepat perjalanan mereka.
Salah satu penumpang, Istita’atun Arzakiyati, memanfaatkan penurunan harga tiket untuk berangkat lebih awal ke Makassar-Lombok. Ia merasa terbantu dengan penurunan harga tiket dari Rp1,7 juta menjadi Rp800 ribu. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi puncak arus mudik. Posko khusus dan terminal tambahan telah dibuka untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Taufan Yudhistira, memperkirakan jumlah pemudik dari 21 Maret hingga 11 April 2025 mencapai 660 ribu orang, meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya. Jakarta, Surabaya, dan Kendari tetap menjadi tujuan terbanyak. Dalam menghadapi lonjakan penumpang, 24 penerbangan tambahan telah disiapkan, dengan sebagian besar dioperasikan oleh maskapai Lion Group. Lebih dari seribu personel gabungan akan disiagakan untuk memastikan kelancaran arus mudik.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi beberapa hari sebelum Idul Fitri. Dengan persiapan yang telah dilakukan, diharapkan perjalanan para pemudik dapat berjalan lancar dan nyaman.
