Polda Metro Jaya sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tiga wanita yang menjadi korban malapraktik rhinoplasty di sebuah klinik kecantikan di Jakarta Timur. Kasus ini sedang dalam pendalaman terkait kelalaian yang menyebabkan luka pada korban. Para korban telah menyerahkan barang bukti kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk proses lebih lanjut.
Dalam laporan yang diterima, terdapat sejumlah barang bukti seperti hasil cetak layar, dokumen surat dan foto hidung, serta bukti transfer. Tidak hanya itu, adanya selebgram yang mempromosikan klinik kecantikan tersebut juga menjadi perhatian penyidik. Laporan ini melibatkan tiga terlapor, yaitu klinik, dokter dengan inisial SFT, dan agensi pemasaran. Kejadian ini berawal dari operasi hidung yang dilakukan pada Januari 2023, yang kemudian menimbulkan dampak serius bagi para korban.
Efek dari operasi tersebut antara lain kondisi hidung tinggi, miring, luka, benjolan berwarna merah yang berubah menjadi nanah, dan infeksi hidung. Laporan korban telah resmi terdaftar di SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor STTLP/B/3196/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 14 Mei 2025. Kasus ini terus dalam tindak lanjut untuk mengungkap kejadian secara menyeluruh.
