Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi melalui pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dalam pertemuan dengan Airbus pada ajang Indo Defence 2025 di Jakarta. Pameran pertahanan internasional ini menjadi wadah penting bagi kerja sama strategis antar negara, termasuk dalam bidang energi dan teknologi penerbangan berkelanjutan.
VP Aviation Fuel Business Pertamina Patra Niaga, Yosep Iswadi, menjelaskan perkembangan kerja sama Pertamina dan Airbus yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) pada Bali International Airshow 2024. Dalam waktu dekat, Pertamina Patra Niaga akan menyalurkan SAF kepada maskapai penerbangan komersial berjadwal untuk membantu menurunkan emisi karbon sektor penerbangan.
Pertamina Patra Niaga telah melakukan proses sertifikasi terhadap bisnis dan operasional mereka sesuai standar ISCC CORSIA. Ini sebagai bagian upaya mereka dalam membangun ekosistem UCO-SAF yang andal dan berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting untuk mendorong dekarbonisasi sektor aviasi secara berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global.
Pengembangan SAF juga merupakan bagian dari Peta Jalan SAF Nasional, dimana Indonesia menargetkan bauran bahan bakar berkelanjutan pada penerbangan domestik secara bertahap mulai 2025 hingga 2030. Pertamina Patra Niaga berperan penting dalam fase komersialisasi awal, dengan memastikan kesiapan kilang, pasokan bahan baku domestik, dan kepatuhan terhadap standar global.
Dengan inisiatif ini, Pertamina Patra Niaga memperkuat peran sebagai mitra strategis dalam transisi energi nasional dan internasional, mendukung pencapaian target net zero emission di sektor transportasi udara. Kolaborasi dengan pelaku industri global seperti Airbus memberikan dukungan yang kuat dalam menghadirkan solusi energi bersih berbasis sumber daya lokal.
