Dinas Kesehatan Kabupaten Maros telah membentuk Tim Kerja Internal untuk mendukung pelaksanaan inovasi Sipakatau atau Strategi Akselerasi Pencegahan dan Penanganan Tuberkulosis (TBC) di Kantor Dinas Kesehatan Maros. Tim ini terdiri dari 40 orang yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk sekretaris dinas, kepala bidang, kepala puskesmas, pengelola program TBC, bidan, dan perawat desa/kelurahan.
Muhammad Yunus, Kepala Dinas Kesehatan Maros, menyatakan bahwa tujuan utama dari pembentukan tim ini adalah untuk mencapai eliminasi TBC di Maros pada tahun 2030 dengan meningkatkan case detection rate dan cure rate minimal 90 persen. Hingga tahun 2024, angka penemuan kasus TBC di Maros masih di bawah target nasional, sehingga kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Inovasi Sipakatau merupakan program yang mengedepankan nilai lokal dengan tujuan bukan hanya aspek teknis kesehatan, tetapi juga membangun empati, menghapus stigma terhadap penderita TBC, dan meningkatkan dukungan sosial. Melalui program Quick Win dan Gerakan Nasional Siaga TBC, serta pembentukan Pojok Sipakatau di puskesmas sebagai pusat edukasi dan konseling, Dinas Kesehatan Maros berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penderita TBC.
Dalam upaya mencapai eliminasi TBC, penting untuk memperlakukan pasien TBC dengan empati dan dukungan. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menerapkan pendekatan kolaboratif, diharapkan program Sipakatau dapat menjadi solusi yang efektif dalam penanggulangan TBC di Kabupaten Maros.