Bambang Haryo: Mendukung Pekerja Migran Sebagai Duta Bangsa

by -75 Views

Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, telah mengemukakan gagasan inovatif terkait potensi peran Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam industri pariwisata Tanah Air. Menurutnya, PMI, terutama yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), memiliki potensi besar untuk menjadi “Duta Bangsa” yang mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia kepada dunia.

Dengan jumlah PMI mencapai 4,8 juta orang, Bambang menyebut bahwa mereka bisa menjadi kekuatan dalam menarik lebih banyak wisatawan asing. Melalui interaksi mereka dengan keluarga majikan, setiap PMI dapat mengajak minimal dua orang untuk berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya, yang artinya potensi untuk mendatangkan hampir 10 juta wisatawan tambahan per tahun.

Selain itu, Bambang juga mengungkapkan visi besar untuk mendorong peran PMI sebagai duta pariwisata yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing hingga 40 juta per tahun. Hal ini dapat berdampak signifikan pada pemasukan devisa sektor pariwisata yang diperkirakan bisa meningkat hingga empat kali lipat dari jumlah saat ini.

Dengan pendekatan ini, Bambang yakin bahwa Indonesia bisa melampaui Thailand dan Malaysia dalam pendapatan sektor pariwisata. Ide ini dianggap lebih efisien dan hemat dibanding dengan promosi konvensional yang memerlukan anggaran besar dari Kementerian Pariwisata.

Rencana ini diharapkan juga dapat membantu dalam meningkatkan citra dan daya tarik pariwisata Indonesia. Bukan hanya sebagai penerima devisa melalui pengiriman gaji, PMI juga diharapkan menjadi salah satu elemen strategis dalam promosi pariwisata Indonesia.

Bambang menargetkan peningkatan jumlah PMI hingga 20 juta pada tahun 2025, dengan harapan masing-masing PMI dapat membawa dua wisatawan setiap tahunnya, sehingga kunjungan asing bisa mencapai 50 juta orang. Hal ini diharapkan dapat memberikan dorongan besar bagi ekonomi Indonesia dengan estimasi pemasukan devisa hingga Rp 1.000 triliun setiap tahun.

Source link