Kunjungan Ketua Dewan Penasehat Gabungan Pengusaha angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (Gapasdap), Bambang Haryo Soekartono, ke Pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni bertujuan untuk menyerap aspirasi dari para stakeholder terkait. Dalam kunjungan tersebut, Anggota DPR-RI Terpilih periode 2024-2029 ingin mengevaluasi penanganan kemacetan di lintas tersebut, terutama saat angkutan mudik lebaran.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah kapal beroperasi di setiap dermaga, dengan jumlah trip yang meningkat menjadi 113 trip per hari dari sebelumnya hanya 86 trip. Meskipun terjadi peningkatan, namun masih ada kapal yang tidak dapat beroperasi karena kekurangan dermaga. Oleh karena itu, BHS mendorong dioperasikannya dermaga 1 untuk kepentingan eksekutif swasta yang sudah memenuhi syarat pelayanan eksekutif.
BHS juga menekankan pentingnya pemberdayaan konektivitas antar moda di pelabuhan, seperti antara Angkutan Penyeberangan, Kereta api, dan Bus antar Kota antar Provinsi. Selain itu, ia menyoroti perlunya mengaktifkan kembali jembatan timbang di pelabuhan untuk kepentingan data berat muatan yang dibutuhkan oleh Perusahaan Pelayaran.
Dalam upaya menjaga iklim usaha yang kondusif, BHS menegaskan perlunya Moratorium lintasan Merak-Bakauheni dan segera merealisasikan kenaikan tarif yang saat ini masih tertinggal sekitar 40%. Dia berharap Gapasdap bersama ASDP bisa mengawal terealisasinya kenaikan tarif untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menghindari matinya perusahaan pelayaran yang ada. Selain itu, dia juga meminta semua perusahaan pelayaran untuk mengoperasikan kapal dengan standar pelayanan minimum dan standar keselamatan yang telah ditetapkan.
