Kebakaran Hutan di Indonesia: Bambang Haryo Minta Pertanggung Jawaban Menteri KLHK

by -40 Views

Sebaran titik panas di Indonesia telah mencapai lebih dari 1.000 titik, dengan Pulau Kalimantan menjadi wilayah terbanyak dengan 465 titik, disusul oleh Sumatera dengan 192 titik, Pulau Jawa dengan 44 titik, Nusa Tenggara dengan 27 titik, Sulawesi dengan 14 titik, dan titik lainnya tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengungkapkan keprihatinannya terhadap polusi asap akibat kebakaran hutan yang melanda wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, serta Jawa. Menurutnya, hal ini berdampak buruk terutama bagi kesehatan anak-anak dan berpotensi menciptakan kerusakan pada sektor ekonomi, industri, pariwisata, dan lainnya.

Bambang Haryo Soekartono menyoroti kebutuhan pemerintah, terutama Kementerian Kehutanan, untuk mengambil langkah preventif dengan melakukan penyiraman rutin terhadap hutan setiap minggu. Ia mencontohkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand yang telah berhasil mencegah kebakaran hutan dengan metode yang sama.

Dengan mengacu pada pengalaman negara-negara tetangga, Bambang Haryo Soekartono menegaskan pentingnya pencegahan agar hutan Indonesia tidak terus terancam kebakaran. Ia menunjukkan bahwa tanaman yang menjadi kering karena kurang penyiraman lebih rentan terhadap kebakaran, sehingga tindakan preventif menjadi kunci dalam mengatasi sebaran titik hotspot di Indonesia.

Menyikapi perubahan arah angin yang dapat membawa dampak asap ke wilayah Jawa, Bambang Haryo Soekartono menekankan tanggung jawab Kementerian Kehutanan dalam melakukan tindakan pencegahan terhadap kebakaran hutan. Ia menyatakan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan dengan serius, termasuk dalam menggunakan teknologi rekayasa cuaca atau pesawat udara untuk mengatasi fenomena kebakaran hutan.

Source link