Prabowo Subianto: Kebijakan Tetangga Baik

by -116 Views
Prabowo Subianto: Kebijakan Tetangga Baik

Prabowo menunjukkan kekuatan dalam logika geopolitik. Dia memulai paparannya dengan menyoroti posisi geografis Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis dan menjadi titik penting bagi rute perdagangan internasional.

Dalam rangka memanfaatkan keuntungan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk memainkan peran sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Dia menyatakan prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” sebagai landasan kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjalin hubungan baik dan meminimalkan konflik dengan negara-negara lain.

Prabowo juga memberikan contoh keberhasilan negara-negara Timur dalam mengatasi kemiskinan, seperti Tiongkok yang berhasil mengurangi angka kemiskinannya dalam 50 tahun terakhir. Dia menegaskan pentingnya bagi Indonesia untuk belajar dari kesuksesan negara-negara di luar Barat dalam upaya memberantas kemiskinan, dengan tetap memperhatikan kondisi Indonesia sendiri.

Menurut Prabowo, kesuksesan Indonesia dalam mengurangi kemiskinan dapat menjadi kunci dalam meningkatkan peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan maupun di dunia. Dia juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia akan tetap berpegang pada prinsip bebas-aktif, menjadikan Indonesia sebagai negara non-blok dan non-terikat, serta menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar.

Prabowo juga akan mempromosikan dialog, perdamaian, dan kompromi dalam kerja sama internasional. Dia menegaskan bahwa sikap non-terikat Indonesia akan diterjemahkan dalam keterbukaan untuk bekerja sama dengan pihak manapun yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

Prabowo juga menyoroti pentingnya kesetaraan dalam hubungan antar-negara di berbagai isu sebagai salah satu poin penting dalam kebijakan luar negeri. (SENOPATI)

Penulis artikel: Broto Wardoyo, Kirana Virajati, Nida Rubini, Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi, Program Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia