Meutya Hafid Membahas Kemungkinan Jadi Menkominfo setelah Mengungkit Kebocoran Data di Makan Malam Istana

by -1085 Views
Meutya Hafid Membahas Kemungkinan Jadi Menkominfo setelah Mengungkit Kebocoran Data di Makan Malam Istana

Minggu, 20 Oktober 2024 – 21:21 WIB

Jakarta, VIVA – Politikus Partai Golkar, Meutya Hafid turut hadir dalam acara makan malam di Istana pasca-pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden RI dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Meutya turut menyinggung soal pidato Prabowo Subianto terkait dengan swasembada pangan di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa ketika dirinya berada di Komisi I DPR RI, sudah pernah membahas adanya swasembada pangan yang dimaksud Prabowo Subianto.

“Saya meng-highlight yang Swasembada pangan ya Karena kebetulan pas di komisi I Kita sudah bicara itu, jadi saya menyampaikan itu bukan ujug-ujug yang disampaikan tadi,” ujar Meutya Hafid kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Dia menyebut bahwa swasembada pangan itu ternyata sudah menjadi obrolan sejak lima tahun belakangan kemarin. Maka itu, dia menilai Prabowo tidak asal sebut saat pidato.

“Di komisi I kita selalu berbicara ketahanan pangan Dan bagaimana program ke depannya. Jadi Insya Allah bisa terkabul,” kata Meutya.

Kemudian, Metya tak menampik dirinya bakal ditempatkan pada kementerian apa dalam kabinet Prabowo-Gibran. Ia menjawab belum ada kejelasan dari Prabowo ketika ditanyain posisi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Meski begitu, Meutya menyinggung soal kebocoran data yang sempat terjadi beberapa waktu kemarin.

Menurutnya, keamanan data pribadi merupakan salah satu prioritas yang harus tetap diperhatikan.

“Kemarin saya juga banyak melihat masalah di security, data security. Saya rasa itu juga menjadi di antara prioritas yang kita jalankan, namun demikian ini kan belum diumumkan ya,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah mengucapkan sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dengan telah diucapkannya sumpah tersebut, Prabowo-Gibran resmi menjadi orang nomor 1 dan nomor 2 di Republik Indonesia periode 2024-2029.

Pengucapan sumpah berlangsung saat Sidang Paripurna MPR RI di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 20 Oktober 2024. Pelaksanaan pengambilan sumpah terlebih dahulu dilakukan oleh Prabowo, kemudian setelah itu baru Gibran mengikuti mambaca sumpah Wakil Presiden.

Terlihat Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan Presiden sebelumnya turut menyaksikan jalannya pengambilan sumpah. Sejumlah tokoh bangsa dan tamu undangan juga turut hadir di Gedung MPR/DPR untuk menyaksikan jalannya sumpah.

Prabowo-Gibran dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden RI setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Pemenang dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2024.

Pasangan Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,6% dari total suara sah nasional.

Dalam penjelasannya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa jumlah suara sah secara nasional sebanyak 164.277.475 juta suara. Untuk suara sah dari pasangan capres-cawapres, dimana suara sah untuk Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sebanyak 40.971.906 juta suara.

Suara sah untuk Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yakni 96.214.691 suara. Sedangkan suara sah Ganjar Pranowo – Mahfud MD adalah 27.040.878 suara.