Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya inklusi kurikulum ekoteologi dan kurikulum cinta dalam menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas. Pada acara Malam Anugerah Pendidikan yang diadakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Menag menyoroti Konsep Kurikulum Ekoteologi untuk Kelestarian Lingkungan, dengan menekankan peran pendidikan dalam mempertahankan lingkungan hidup yang sehat sebagai landasan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Penekanan juga diberikan pada Konsep Kurikulum Cinta untuk Moderasi Beragama, di mana Menag memperjuangkan integrasi nilai-nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap perbedaan agama. Dengan demikian, melalui kurikulum yang mencakup aspek ekologis dan humanis, generasi bangsa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan menghormati lingkungan serta perbedaan.
“Pendidikan: Kunci Kelestarian Lingkungan dan Moderasi Beragama”
