Polres Jakarta Utara, bersama Polres Tangerang dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya (PMJ), telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penebaran teror bom di sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, menyatakan bahwa tim ini dibentuk dengan harapan dapat mengungkap pelaku di balik ancaman tersebut. Mereka masih dalam proses penyelidikan untuk mengetahui asal usul pelakunya dan apakah terdapat hubungan dengan ancaman serupa yang diterima oleh sekolah internasional di Tangerang.
Ancaman teror bom ini sendiri diketahui terjadi pada Rabu dini hari di sekolah internasional di Kelapa Gading. Polres Jakarta Utara segera berkoordinasi dengan Brimob Polda Metro Jaya, khususnya tim Gegana, untuk mengirimkan tim penjinak bom ke lokasi tersebut. Setelah dilakukan sterilisasi, bom tidak ditemukan, dan masyarakat diminta untuk tetap tenang. Proses pembelajaran di sekolah internasional tersebut tetap berjalan lancar dan aman.
Sebelumnya, sekolah internasional NJIS mendapatkan ancaman bom melalui pesan yang menyatakan bahwa bom telah ditempatkan di lokasi sekolah dan akan meledak dalam 45 menit. Pelaku meminta tebusan sejumlah uang dalam bentuk bitcoin. Meskipun ancaman ini tidak terjadi ledakan, pihak keamanan tetap melakukan antisipasi dengan penempatan personel di sejumlah sekolah internasional di Jakarta Utara. Selain itu, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan terkait sumber ancaman tersebut.




