Membangun kemandirian pangan bukanlah hal yang hanya bisa diwujudkan melalui sekadar slogan belaka. Dibutuhkan kebijakan dan alokasi anggaran yang memadai guna mewujudkan visi Indonesia sebagai negara produsen pangan terkemuka di dunia. Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR-RI periode 2024-2029, mengungkapkan keprihatinannya saat melihat anggaran yang disetujui Kementerian Keuangan untuk Kementerian Pertanian pada tahun anggaran 2025 hanya sekitar Rp8 triliun, jauh berkurang dari bagiannya pada tahun 2018 yang mencapai Rp24 triliun. Meskipun Menteri Pertanian telah mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp51.7 triliun di hadapan Komisi IV DPR-RI.
BHS, juga dikenal sebagai Bapak Petani Sidoarjo, menegaskan bahwa pangan merupakan penggerak ekonomi utama di Indonesia, juga sebagai penopang utama perputaran ekonomi. Sektor pangan bukan hanya penting untuk menjaga kesejahteraan manusia, namun juga menjadi faktor penting dalam pembentukan masa depan generasi muda.
Dalam aspek ekonomi, transformasi beras menjadi nasi dapat meningkatkan nilai ekonomi secara signifikan. Hal ini juga akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya termasuk sektor minuman. Pangan juga merupakan fondasi dari bisnis UMKM yang mendukung perekonomian negara, yang menyerap sebagian besar tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara produsen pangan berkat letak geografisnya yang strategis, curah hujan tinggi, serta sumber daya alam yang melimpah. Kedaulatan pangan juga berperan penting dalam pertahanan negara. BHS menyarankan peningkatan alokasi anggaran untuk pertanian guna memastikan ketersediaan pupuk subsidi, benih unggul, obat hama, dan infrastruktur irigasi. Dengan pemanfaatan lahan yang efektif, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia. Dengan demikian, Indonesia tidak akan lagi menjadi negara yang tergantung pada impor pangan dari negara lain, yang dapat melemahkan kedaulatan dan ketahanan pangan negara.





