Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan bahwa dua alat bukti yang diperlukan untuk mengungkap kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22), masih belum lengkap. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan bahwa proses penyidikan tidak dapat dilanjutkan karena dua alat bukti yang diperlukan masih belum terpenuhi. Dua alat bukti yang dimaksud adalah hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri dan hasil pemeriksaan laboratorium forensik (Labfor) terkait penyebab kematian korban.
Kapolres juga menyebut bahwa Polres Metro Jakarta Timur telah melakukan proses penyelidikan secara ilmiah untuk mengetahui kronologi dan penyebab kematian korban. Menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan Labfor menjadi prioritas sebelum melanjutkan dengan pra rekonstruksi kasus. Langkah selanjutnya adalah mengambil keterangan dari ahli pidana dan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus tersebut akan masuk dalam ranah pidana.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa UKI melakukan unjuk rasa di depan Polres Metro Jakarta Timur untuk menuntut kejelasan atas kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko. Koordinator aksi, Emon Wirawan, mengungkapkan rasa kekecewaan karena hampir tiga minggu setelah kejadian, polisi belum bisa menetapkan tersangka meskipun sudah memeriksa sejumlah saksi. Mahasiswa menuntut tanggapan yang jelas dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
