Sebuah yayasan di Jakarta Selatan, Yayasan Media Berkat Nusantara, memberikan klarifikasi terkait laporan penggelapan dana yang dilaporkan oleh mitra dapur mereka, Ira Mesra Destiawati. Melalui kuasa hukumnya, yayasan tersebut menjawab 20 pertanyaan dari Kepolisian dengan membawa data yang relevan. Mereka ingin bersikap transparan dan membuktikan bahwa tuduhan penggelapan dana tersebut tidak berdasar.
Lebih lanjut, yayasan tersebut juga membawa sejumlah barang bukti berupa surat pernyataan kesanggupan mengelola yang disetujui oleh Ira. Mereka menegaskan bahwa dalam kontrak yang telah disepakati, harga tertinggi per porsi makanan adalah Rp15 ribu. Yayasan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas tuduhan penggelapan dana tersebut.
Koordinator mitra dapur, Ira, dijadwalkan untuk dipanggil oleh Kepolisian pada Senin mendatang guna memberikan klarifikasi terkait laporan tersebut. Sebelumnya, mitra dapur di Kalibata melaporkan yayasan tersebut dengan dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000. Laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Kepolisian dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Ira, yang telah bekerja sama dengan yayasan tersebut sejak bulan Februari hingga Maret 2025, telah memasak ribuan porsi makanan sesuai kontrak awal dengan harga Rp15 ribu per porsi. Namun, harga tersebut diubah menjadi Rp13 ribu di tengah perjanjian. Klarifikasi dan investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk menyelesaikan sengketa antara yayasan dan mitra dapur mereka.
